Investasi Aset Digital Sebagai Trend Masa Kini
Demam Investasi, Aset Digital Jadi Pilihan Kekinian
Penulis : RezqiAyu Ramdhani
Investasi Aset Digital - Aset digital, apakah kamu pernah mendengar istilah tersebut? Jika tidak,
itu artinya kamu tidak sendirian sebab aset digital memang tidak begitu
familiar di kalangan banyak orang. Berbeda halnya dengan aset-aset semacam
emas, properti, saham, dan kendaraan yang terkenal dan banyak digandrungi
berbagai kalangan. Akan tetapi hal ini bukan berarti bahwa tiap orang tidak
memiliki aset digital, hanya saja tidak semua menyadari bahwa mereka telah
mempunyai aset tersebut.
Seorang Senior Financial Planner yang berasal dari One Shildt yaitu Uji
Agung Sentosa, dalam pengertian umum aset digital tidak melulu harus dikaitkan
dengan investasi di bidang keuangan. Alasannya sederhana saja yakni karena aset
digital merupakan segala bentuk aset dalam tulisan, gambar, maupun media yang
formatnya berbentuk digital atau binary. Termasuk pula hak untuk menggunakan
aset-aset tersebut. Biasanya aset digital pun bersifat pribadi dan bernilai emosional.
Nah, semisalnya saja nih kamu mempunyai akun di beberapa jaringan media
sosial atau sebuah domain website, maka dapat dikatakan bahwa kamu sudah
memiliki aset digital. Orang lain tidak bisa mengugnakan aset ini bahkan bila
kamu meninggal, dan keberadaannya bisa dibilang abadi kecuali kamu memang telah
mewariskannya kepada seseorang yang kamu percaya.
Macam-macam Aset Digital
Lantas, aset-aset digital lebih jelasnya berupa apa saja sih? Dilansir dari
beberapa sumber, ini dia aset digital yang bisa kamu jadikan pilihan kekinian
di tengah-tengah merebaknya demam investasi, khususnya di kalangan anak muda.
1.
Bitcoin
Bitcoin merupakan mata uang elektronik yang baru
diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009 lalu. Mata uang ini dipakai
untuk melakukan transaksi di internet tanpa jasa perantara bank. Sistem yang
digunakan Bitcoin ialah peer to peer (P2P) yang tidak memakai penyimpanan
ataupun administrator tunggal.
Di Indonesia sendiri, Bitcoin yang termasuk aset
crypto currency ini tidaklah dilindungi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
karena risikonya yang terlalu besar dan hanya dikendalikan oleh segelintir
miliuner yang ada. Nilai dari bitcoin sendiri bergantung pada tingginya tingkat
transaksi. Nilainya naik bilai transaksi tinggi, namun nilainya mudah anjlok
begitu terjadi penjualan secara masif.
Nilai tukar dari bitcoin bisa dibilang selangit
jika dibandingkan dengan mata uang dari sejumlah negara seperti Dollar Amerika
dan Eurio. Namun, tetap saja hal ini dianggap kurang aman untuk dijadikan sebagai
investasi aset digital jangka panjang. Meski begitu, hingga detik ini
peminatnya terus saja bertambah.
2.
Caviar
Caviar adalah kombinasi unik antara penghasil
pendapatan stabil dan aset crypto. Bila dibandingkan dengan bitcoin, risiko
investasi caviar bisa dibilang jauh lebih kecil. Valuenya pun banyak anatara
lain dikelola oleh profesionalk berpengalaman, transparan, dan stabil.
Caviar yang telah kamu beli ini kelak akan dijual
ke pasar Amerika Serikat agar mendapatkan keuntungan berlipat ganda yang jumlahnya
mampu mencapai jutaan dolar. Jika kamu
berniat bergabung, maka sangat penting untuk mempelajari teknik mekanisme
investasi aset digital dulu, ya!
3.
Reksa
Dana & Saham
Reksa Dana dan Saham adalah dua aset digital yang
serupa tapi nyatanya berbeda. Perbedaan yang paling mendasar ialah bentuk
investasinya. Reksa dana merujuk pada produk investasi yang dikelola oleh MI
atau Manajer Investasi, biasanya berwujud deposito, obligasi, saham, maupun
surat utang. Sedangkan saham merujuk pada bagian kepemilikan yang kamu punyai
dari sebuah perusahaan.
Baik Reksa dana ataupun saham, kini dapat dibeli
secara online melalu aplikasi dan kantor sekuritas. Sementara penentuan harga
antara online dan offline sama saja sehingga tidak ada perbedaan yang merugikan
pihak investor.
4.
Afiliasi
E-Commerce
Pernahkah kamu mendapati iklan suatu produk atau
layanan saat mengunjungi sebuah platform online? Nah, iklan tersebut merupakan
bagian dari afiliasi e-commerce di mana link iklan kita diematkan pada platform
milik pihak lain atau sebaliknya. Tiap pengunjung yang mengklik tautan tersebut
akan dihitung untuk mendapatkan komisi sesuai kesepakatan.
Mengapa link afiliasi termasuk ke dalam pilihan
investasi digital? Karena lewat afiliasi e-commerce kamu bisa menghasilkan
pundi-pundi rupiah yang menjanjikan di masa mendatang.
5.
AdSense
Seperti halnya afiliasi e-commerce, menautkan
banner iklan berbentuk AdSense di akun Youtube atau blogmu berpotensi
mendatangkan rupiah ke dompetmu. Sampai sekarang, aset digital satu ini semakin
populer dan diminati banyak orang, utamanya AdSense Youtube karena lebih
menjanjikan penghasilan tiap bulannya. Meski hal ini bergantu pada tingkat
popularitas seperti jumlah subscriber, penonton, dan lainnya.
Lebih lanjut, Uji Agung mengatakan bahwa selain aset-aset digital di atas,
sesungguhnya menjadi selebgram,memiliki toko online, sampai mengelola website
pun merupakan bagian dari aset digital karena ada keuntungan finansial yang
bisa kamu dapatkan dari sana.
baca juga : 6 penyebab gagalnya bisnis
Kelebihan dan Kekurangan Aset Digital
Sebagaimana halnya melakukan investasi di sektor lain, maka investasi aset
digital pun perlu kamu ketahui kekurangan dan kelebihannya demi meminimalisir
risiko kerugian di masa depan. Dari segi kelebihan, aset digital sangatlah
mudah untuk diakses, didapatkan, dan tidak membutuhkan ruang penyimpanan yang
besar dan pengamanannya ketat.
Sayangnya, karena aset digital sangat bergantung terhadap teknologi yang menopangnya, maka suatu waktu bisa raib
tanpa jejak dan menjadi tidak berharga apabila terjadi sesuatu yang fatal
terhadap servernya.
Selain itu, aset digital semacam bitcoin dan caviar dianggap lemah sebab
tak memiliki jaminan. Berbeda dengan reksa dana yang lebih aman karena diawasi
oleh OJK dan Bappebti. Sifatnya pun likuid alias mudah kamu konversikan ke
bentuk cash saat membutuhkan uang.
Cara Memilih Investasi Aset Digital Yang Tepat?
Meskipun demam investasi melanda dan aset digital menjadi pilihan kekinian,
tetap saja kamu harus pandai-pandai memilih aset digital yang tepat sebagai
sarana investasi. Jangan segan untuk memperdalam riset, mencari tahu siapa
penerbit aset, menelusuri seluk beluk produk digital tersebut, sampai meneliti
apakah izin dari lembaga terkait sudah ada atau belum.
Ada baiknya jika kamu membeli aset digital yang memiliki jaminan, telah
teruji, serta berada dalam pengawasan lembaga keuangan resmi. Contohnya, reksa
dana dan saham.
Setelah itu, kapan bisa dapat keuntungan dari investasi digital?
Keuntungan dari investasi digital tentu akan kamu dapatkan seiring waktu berjalan
asalkan kamu yakin dan terus berproses. Strategi yang biasanya diterapkan sama
halnya dengan strategi investasi fisik. Yaitu, beli saat harga jual aset murah,
dan jual ke pasaran ketika harganya sedang naik. Hal ini bisa kamu awasi
langsung secara real time sehingga tahu kapan harus mengambil keputusan.
Bagaimana? Apakah kamu sudah mantap untuk investasi aset digital? Jangan
buang banyak waktu untuk berpikir tanpa take
action ya! Jika mulai dari sekarang, kamu bisa memiliih dan memaksimalkan
aset digital untuk keuntungan finansial di masa depan.
Nah, itu dia ulasan mengenai investasi aset digital sebagai pilihan
investasi kekinian yang bisa kamu manfaatkan. Semoga bermanfaat.